Pentingnya Melestarikan Daya Dukung Lingkungan Dan
Keterbatasan Sumber Daya Alam Serta Peranan Teknologi Dalam Pembangunan Dan
Pengelolahan Lingkungannya
Disusun Oleh :
Kelompok : 3
Nama / NPM :
1. Asharil Yazid /31415088
2. Ichsanul Fadillah /33415222
3. Rafif Shultan A / 35415528
4. Shidiq Catur Saputra /
36415537
Kelas : 3ID11
Dosen : Tika Riantika
Mata Kuliah : Pengetahuan Lingkungan
JURUSAN
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
BEKASI
2018
Sumber daya alam merupakan suatu sumber daya yang
terbentuk karena kekuatan alamiah, misalnya tanah, air, udara, ruang, mineral tentang alam, panas
bumi,
gas bumi, angin, dan pasang
surut arus laut. Daya dukung lingkungan merupakan batas teratas dari
pertumbuhan suatu populasi saat jumlah populasi tidak dapat didukung lagi oleh
sarana, sumber daya dan lingkungan yang ada. Daya dukung lingkungan tidak hanya
diukur dari kemampuan lingkungan dan sumber
daya
alam dalam mendukung kehidupan manusia, tetapi juga dari kemampuan menerima
beban pencemaran dan bangunan.
Hubungan lingkungan
dengan pembangunan dalam peningkatan usaha pembangunan dapat mengakibatkan peningkatan pemakaian
sumber daya,
guna mendorong pembangunan dan timbulnya permasalahan dan lingkungan hidup
manusia. Pembangunan
sumber daya alam merupakan komponen yang penting dimana sumber alam ini memberikan
kebutuhan asasi
bagi kehidupan. Seringkali karena meningkatnya kebutuhan akan hasil proyek pembangunan,
keseimbangan
ini bisa terganggu, dan terkadang
bisa mambahayakan kehidupan masyarakat. Proses pembangunan mampunyai akibat yang
lebih luas terhadap lingkungan hidup manusia, baik akibat langsung maupun
akibat tidak langsung seperti pengurangan sumber kekayaan secara kualitatif maupun kuantitatif, pencemaran
biologis, pencemaran kimiawi, gangguan fisik dan gangguan sosial budaya. Kerugian dan perubahan
terhadap lingkungan perlu diperhitungkan dengan keuntungan yang diperkirakan
akan diperoleh dari suatu proyek pembangunan. Kegiatan pembangunan baik berupa
industri maupun
bidang lain yang memperhatikan faktor perlindungan lingkungan hidup manusia. Pembangunan
berwawasan lingkungan seperti
pembangunan dengan reboisasi, menanam seribu pohon dan gerakan
bersih lingkungan tampaknya mengalami kendala yang berarti. Artinya, tidak
seimbangnya antara yang ditanam dan yang dieksploitasi menjadi salah satu
penyebabnya. Terdapat
tiga
hal pokok dalam upaya penyelamatan lingkungan. Pertama, konservasi untuk
kelangsungan hidup bio-fisik. Kedua, pemerataan perdamaian dan keadilan untuk melaksanakan kehidupan
sehari-hari dalam kebersamaan
hidup.
Ketiga, pembangunan ekonomi yang tepat.
Pembangunan harus mengandung makna perkembangan dan perbaikan kualitas hidup
masyarakat melalui keadilan. Berhasil atau tidaknya visi ini sangat tergantung
pada misi pembangunan melalui strategi pembangunan yang dijalankan. Srategi
pembangunan merupakan
usaha untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia dalam mendayagunakan
sumber daya alam dengan segenap peluang serta kendalanya.
Permasalahan keterbatasan
sumber daya alam
dalam
pembangunan seperti biologi
lingkungan atau yang biasa dikenal dengan ekologi adalah bagian dari ilmu
pengetahuan yang mempunyai hubungan erat dengan lingkungan. Ekologi dapat diartikan sebagai
ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
keadaan lingkungannya yang bersifat dinamis. Sebagaimana dijelaskan dalam uraian berikut. Bidang kehutanan, permasalahan kerusakan
ekosistem yang masih
terus dihadapi terutama
disebabkan oleh;
(1) belum mantapnya
penataan kawasan hutan (termasuk
tata ruang hutan), (2) belum terbentuknya
unit pengelolaan hutan pada
seluruh kawasan hutan, (3) pemanfaatan
hutan yang belum
berpihak kepada masyarakat, (4) pemanfaatan hutan yang masih
bertumpu pada hasil hutan kayu,
(5) pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelanggaran dan pengelolaan hutan yang masih
lemah. Bidang kelautan antara lain; (1)
belum optimalnya pengelolaan wilayah
pesisir, laut, pulau-pulau kecil secara terpadu, (2) rusaknya
ekosistem pesisir dan
laut, terutama mangrove
dan terumbu karang, (3) belum
optimalnya pengelolaan konservasi laut dan perairan umum, (4) belum
optimalnya upaya pengendalian dan pengawasan sumber daya kelautan dari kegiatan
pencurian ikan (illegal fishing) pada beberapa kawasan yang dapat
menyebabkan turunnya kemampuan regenerasi ikan. Permasalahan yang dihadapi pada bidang sumber daya energi, mineral, dan pertambangan, antara lain ialah; (1) penurunan cadangan minyak bumi secara
alamiah sekitar 5-11% pertahun karena mayoritas lapangan
minyak (sekitar 90%) sudah tua (mature)
serta belum ada temuan cadangan baru maupun belum dikembangkannya beberapa
lapangan minyak dan gas bumi baru yang
antara lain mengakibatkan adanya kelangkaan pasokan gas bumi untuk keperluan domestik pada daerah
tertentu,
(2) belum selesainya regulasi mineral,
batu bara, panas bumi (RUU Mineral dan Batu Bara (Minerba), RPP
Panas Bumi (Pabum),
dan RPP Air
Tanah . Permasalahan yang dihadapi
dalam pengelolaan lingkungan
hidup adalah selain
tidak sebandingnya laju
kerusakan lingkungan dengan
upaya pelestarian fungsi
lingkungan yang dilakukan,
juga diperparah dengan
fenomena alam yang
kurang menguntungkan akibat
permasalahan lingkungan global.
Persoalan lingkungan hidup yang
masih dihadapi adalah; (1)
tingginya tingkat pencemaran
air,
(2) pencemaran udara
di kota-kota besar, (3) kerusakan habitat ekosistem pesisir dan laut
yang semakin parah,
(4) masih adanya praktik
kegiatan pertambangan yang
tidak ramah lingkungan, (5) adanya
ancaman terhadap keanekaragaman hayati.
Permasalahan lingkungan hidup
tersebut telah menurunkan
kualitas media lingkungan hutan, tanah, air tanah dan air permukaan,
udara dan atmosfir,
pantai dan laut,
yang berakibat pada
penurunan kualitas lingkungan
sebagai penyangga kehidupan.
Peran teknologi dalam pengelolaan sumber daya alam dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menekan dampaknya
seminimal mungkin, antara lain;
menjaga
keserasian dan keseimbangan dengan lingkungan setempat, teknologi yang akan
diterapkan hendaknya dapat mencegah timbulnya permasalahan di tempat itu,
memanfaatkan seoptimal mungkin segala sumber daya alam dan sumber daya manusia
yang ada. Dampaknya dalam pertama yaitu penyediaan pangan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang pangan
dimungkinkan karena adanya pendidikan, penelitian dan pengembangan di bidang
pertanian terutama dalam peningkatan produktivitas melalui penerapan varitas
unggul, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, pola tanaman dan pengairan.
Namun di sisi lain perkembangan tersebut berdampak fatal, misalkan saja
penggunaan pestisida dalam pemberantasan hama ternyata dapat menyebabkan
penyakit dalam tubuh manusia. Kedua penyediaan Sandang Pada awalnya bahan
sandang dihasilkan dari serat alam seperti kapas, sutra, wol dan lain-lain
Perkembangan teknologi material
polimer menghasilkan berbagai serat sintetis sebagai bahan sandang seperti
rayon, polyester, nilon, dakron,
tetoron dan sebagainya. Kulit sintetik juga dapat dibuat dari polimer termoplastik
sebagai bahan sepatu, tas dan lain-lain. Teknologi pewarnaan juga berkembang
seperti penggunaan zat azo dan sebagainya. Ketiga penyediaan papan dalam teknologi
papan bersangkut paut dengan penyediaan lahan dan bidang perencanaan seperti city planning, kota satelit, kawasan
pemukiman dan sebagainya yang berkaitan dengan perkembangan penduduk, awalnya
bahan pokok untuk papan adalah kayu selanjutnya dikembangkan teknologi matrial
untuk mengatasi kekurangan kayu, untuk mengatasi
kekurangan akan lahan dikembangkan teknologi gedung bertingkat, pembentukan
pulau-pulau baru, bahkan tidak menutup kemungkinan pemukiman ruang angkasa.
Keempat peningkatan kesehatan. Kelima penyediaan
energi
akan kebutuhan energi yang diperlukan.
Daftar Pustaka :