Senin, 09 April 2018

Pentingnya Melestarikan Daya Dukung Lingkungan Dan Keterbatasan Sumber Daya Alam Serta Peranan Teknologi Dalam Pembangunan Dan Pengelolahan Lingkungannya


Pentingnya Melestarikan Daya Dukung Lingkungan Dan Keterbatasan Sumber Daya Alam Serta Peranan Teknologi Dalam Pembangunan Dan Pengelolahan Lingkungannya




Disusun Oleh :

             

Kelompok                      :  3
Nama / NPM                  : 1. Asharil Yazid                     /31415088
2. Ichsanul Fadillah               /33415222
3. Rafif Shultan A                 / 35415528
4. Shidiq Catur Saputra         / 36415537
Kelas                              :  3ID11
Dosen                             :  Tika Riantika
Mata Kuliah                   :  Pengetahuan Lingkungan


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2018


Sumber daya alam merupakan suatu sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alamiah, misalnya tanah, air, udara, ruang, mineral tentang alam, panas bumi, gas bumi, angin, dan pasang surut arus laut. Daya dukung lingkungan merupakan batas teratas dari pertumbuhan suatu populasi saat jumlah populasi tidak dapat didukung lagi oleh sarana, sumber daya dan lingkungan yang ada. Daya dukung lingkungan tidak hanya diukur dari kemampuan lingkungan dan sumber daya alam dalam mendukung kehidupan manusia, tetapi juga dari kemampuan menerima beban pencemaran dan bangunan.

Hubungan lingkungan dengan pembangunan dalam peningkatan usaha pembangunan dapat mengakibatkan peningkatan pemakaian sumber daya, guna mendorong pembangunan dan timbulnya permasalahan dan lingkungan hidup manusia. Pembangunan sumber daya alam merupakan komponen yang penting dimana sumber alam ini memberikan kebutuhan asasi bagi kehidupan. Seringkali karena meningkatnya kebutuhan akan hasil proyek pembangunan, keseimbangan ini bisa terganggu, dan terkadang bisa mambahayakan kehidupan masyarakat. Proses pembangunan mampunyai akibat yang lebih luas terhadap lingkungan hidup manusia, baik akibat langsung maupun akibat tidak langsung seperti pengurangan sumber kekayaan secara kualitatif maupun kuantitatif, pencemaran biologis, pencemaran kimiawi, gangguan fisik dan gangguan sosial budaya. Kerugian dan perubahan terhadap lingkungan perlu diperhitungkan dengan keuntungan yang diperkirakan akan diperoleh dari suatu proyek pembangunan. Kegiatan pembangunan baik berupa industri maupun bidang lain yang memperhatikan faktor perlindungan lingkungan hidup manusia. Pembangunan berwawasan lingkungan seperti pembangunan dengan reboisasi, menanam seribu pohon dan gerakan bersih lingkungan tampaknya mengalami kendala yang berarti. Artinya, tidak seimbangnya antara yang ditanam dan yang dieksploitasi menjadi salah satu penyebabnya. Terdapat tiga hal pokok dalam upaya penyelamatan lingkungan. Pertama, konservasi untuk kelangsungan hidup bio-fisik. Kedua, pemerataan perdamaian dan keadilan untuk melaksanakan kehidupan sehari-hari dalam kebersamaan hidup. Ketiga, pembangunan ekonomi yang tepat. Pembangunan harus mengandung makna perkembangan dan perbaikan kualitas hidup masyarakat melalui keadilan. Berhasil atau tidaknya visi ini sangat tergantung pada misi pembangunan melalui strategi pembangunan yang dijalankan. Srategi pembangunan merupakan usaha untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia dalam mendayagunakan sumber daya alam dengan segenap peluang serta kendalanya.
Permasalahan keterbatasan sumber daya alam dalam pembangunan seperti biologi lingkungan atau yang biasa dikenal dengan ekologi adalah bagian dari ilmu pengetahuan yang mempunyai hubungan erat dengan lingkungan. Ekologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan keadaan lingkungannya yang bersifat dinamis. Sebagaimana dijelaskan dalam uraian berikut. Bidang    kehutanan,    permasalahan    kerusakan    ekosistem  yang  masih  terus  dihadapi  terutama  disebabkan  oleh;  (1)  belum  mantapnya  penataan  kawasan  hutan  (termasuk  tata  ruang  hutan), (2) belum  terbentuknya  unit  pengelolaan  hutan  pada  seluruh  kawasan  hutan, (3)  pemanfaatan  hutan  yang  belum  berpihak  kepada  masyarakat, (4) pemanfaatan hutan yang masih bertumpu pada hasil hutan kayu, (5) pengawasan dan penegakan hukum terhadap   pelanggaran dan pengelolaan hutan yang masih lemah.  Bidang kelautan antara lain; (1) belum optimalnya pengelolaan wilayah pesisir, laut, pulau-pulau kecil secara terpadu, (2)  rusaknya  ekosistem  pesisir  dan  laut,  terutama  mangrove  dan  terumbu  karang, (3)  belum  optimalnya pengelolaan konservasi laut dan perairan umum, (4) belum optimalnya upaya   pengendalian dan pengawasan sumber daya kelautan dari kegiatan pencurian ikan (illegal   fishing) pada beberapa kawasan yang dapat menyebabkan turunnya kemampuan regenerasi ikan. Permasalahan yang dihadapi pada bidang sumber daya energi, mineral, dan   pertambangan, antara lain ialah;  (1) penurunan cadangan minyak bumi secara alamiah  sekitar 5-11% pertahun karena mayoritas lapangan minyak (sekitar  90%) sudah tua  (mature)  serta belum ada temuan cadangan baru maupun belum dikembangkannya beberapa lapangan  minyak dan gas bumi baru yang antara lain mengakibatkan adanya kelangkaan pasokan gas    bumi untuk keperluan domestik pada daerah tertentu, (2) belum selesainya regulasi mineral, batu bara, panas bumi (RUU Mineral dan Batu Bara (Minerba),  RPP  Panas  Bumi  (Pabum),  dan  RPP  Air  Tanah . Permasalahan  yang  dihadapi  dalam  pengelolaan  lingkungan  hidup  adalah  selain  tidak  sebandingnya  laju  kerusakan  lingkungan  dengan  upaya  pelestarian  fungsi  lingkungan  yang  dilakukan,  juga  diperparah  dengan  fenomena  alam  yang  kurang  menguntungkan  akibat  permasalahan  lingkungan  global.   Persoalan   lingkungan  hidup  yang  masih  dihadapi  adalah; (1)  tingginya  tingkat  pencemaran   air, (2)   pencemaran   udara   di   kota-kota   besar, (3)   kerusakan habitat ekosistem pesisir dan laut yang semakin parah, (4) masih  adanya  praktik  kegiatan  pertambangan  yang  tidak  ramah  lingkungan, (5)   adanya   ancaman   terhadap   keanekaragaman   hayati.  Permasalahan  lingkungan  hidup  tersebut  telah  menurunkan  kualitas media lingkungan hutan, tanah, air tanah dan air permukaan, udara  dan  atmosfir,  pantai  dan  laut,  yang  berakibat  pada  penurunan  kualitas lingkungan sebagai penyangga kehidupan. 
Peran teknologi dalam pengelolaan sumber daya alam dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menekan dampaknya seminimal mungkin, antara lain; menjaga keserasian dan keseimbangan dengan lingkungan setempat, teknologi yang akan diterapkan hendaknya dapat mencegah timbulnya permasalahan di tempat itu, memanfaatkan seoptimal mungkin segala sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada. Dampaknya dalam pertama yaitu penyediaan pangan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang pangan dimungkinkan karena adanya pendidikan, penelitian dan pengembangan di bidang pertanian terutama dalam peningkatan produktivitas melalui penerapan varitas unggul, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, pola tanaman dan pengairan. Namun di sisi lain perkembangan tersebut berdampak fatal, misalkan saja penggunaan pestisida dalam pemberantasan hama ternyata dapat menyebabkan penyakit dalam tubuh manusia. Kedua penyediaan Sandang Pada awalnya bahan sandang dihasilkan dari serat alam seperti kapas, sutra, wol dan lain-lain Perkembangan teknologi material polimer menghasilkan berbagai serat sintetis sebagai bahan sandang seperti rayon, polyester, nilon, dakron, tetoron dan sebagainya. Kulit sintetik juga dapat dibuat dari polimer termoplastik sebagai bahan sepatu, tas dan lain-lain. Teknologi pewarnaan juga berkembang seperti penggunaan zat azo dan sebagainya. Ketiga penyediaan papan dalam teknologi papan bersangkut paut dengan penyediaan lahan dan bidang perencanaan seperti city planning, kota satelit, kawasan pemukiman dan sebagainya yang berkaitan dengan perkembangan penduduk, awalnya bahan pokok untuk papan adalah kayu selanjutnya dikembangkan teknologi matrial untuk mengatasi kekurangan kayu, untuk mengatasi kekurangan akan lahan dikembangkan teknologi gedung bertingkat, pembentukan pulau-pulau baru, bahkan tidak menutup kemungkinan pemukiman ruang angkasa. Keempat peningkatan kesehatan. Kelima penyediaan energi akan kebutuhan energi yang diperlukan.





Daftar Pustaka : 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar