Senin, 09 Juli 2018

Pengetahuan Lingkungan Tentang Pencemaran Lingkungan "Bahaya Membuang Sampah Tidak pada Tempatnya "


NAMA            : SHIDIQ CATUR SAPUTRA
NPM               : 36415537
KELAS           : 3ID11
MATKUL       : Softskill Pengetahuan Lingkungan   



PENCEMARAN LINGKUNGAN
“BAHAYA MEMBUANG SAMPAH TIDAK PADA TEMPATNYA “

Lingkungan merupakan suatu sistem dimana sistem tersebut terdapat hubungan timbal balik antar makhluk hidup. Lingkungan sendiri terdiri dari tanah, air, dan udara. Lingkungan tidak pernah lepas dari pencemaran. Pencemaran lingkungan disekitar kita akan terus terjadi, dan semakin lama pencemaran lingkungan tidak akan berkurang akan tetapi akan terus bertambah.Pencemaran lingkungan terjadi disebabkan karena ulah manusia. Aktifitas manusia setiap hari seperti membuang sampah sembarangan. Keberadaan sampah tidak lepas dari adanya aktivitas manusia di berbagai sektor. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.  Masyarakat masih beranggapan bahwa sampah sebagai barang sisa yang tidak berguna, sehingga banyak yang membuang sampah tanpa dikelola dengan baik yang mengakibatkan timbulnya pencemaran. Sampai saat ini permasalahan sampah belum ditangani dengan baik. Semakin bertambahnya penduduk Indonesia yang diiringi dengan pola konsumsi masyarakat mengakibatkan bertambahnya volume sampah dan jenis sampah yang beragam, antara lain sampah kemasan yang berbahaya dan/atau yang sulit diurai oleh proses alam. Akibatnya, terjadi penumpukan sampah yang menimbulkan bau yang tidak sedap, mengurangi tingkat kesuburan tanah dan menghambat sirkulasi tanah, serta menghambat aliran air. Salah satu faktor penghambat dalam penanganan sampah yaitu kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan yang bersih dan mengelola sampah. Banyak pula masyarakat yang enggan membuangnya ke tempat sampah, tetapi justru membuangnya ke sungai atau di pinggir jalan. Selain itu, kebiasaan membuang sampah ke drainase menyebabkan tersumbatnya aliran air sehingga apabila hujan akan terjadi banjir, maka diperlukan penataan ulang drainase dan menghilangkan kebiasaan membuang sampah sembarangan.Tumpukan sampah di pinggir jalan, merupakan pemandangan yang sudah biasa. Sampah berserakan di jalan-jalan, di kendaraan umum atau fasilitas-fasilitas umum lainnya merupakan suatu bukti bahwa kesadaran kita (masyarakat) tentang lingkungan yang bersih masih sangat rendah. Masyarakat yang sadar akan kesehatanpun, atau masyarakat yang mengerti bahwa sampah merupakan sumber pencemar dan sumber penyakit seolah tidak peduli. Setiap orang merasa bahwa kalau hanya dirinya yang peduli, dan kalau hanya dirinya saja yang membuang sampah pada tempatnya, tidak akan ada gunanya. Sebagian besar orang berfikiran seperti itu, sehingga sangat jarang yang terlihat peduli. Berikut foto atau gambar dari tidak peduli masyarakat yang membuang sampah di jalan raya dan tumpukan gerobak yang belum diangut oleh petugas kebersihan ke tempat pembungan akhir





foto diatas diambil didaerah jalan irigasi kayutinggi, cakung, Jak-Tim

Foto atau gambar tersebut menunjukkan bahwa masyarakat tidak peduli membuang sampah tidak pada tempatnya yang dibuang di jalan raya dan terdapat gerobak yang belum diangkut oleh petugas kebersihan ke tempat pembuangan akhir, maka menimbulkan bahaya penyakit dari sampah tersebut

Ø  Berdasarkan sifatnya Sampah di bedakan menjadi:
Sampah organik - dapat diurai (degradable) Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable). Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
Ø  Faktor-faktor penyebabanya :
Beberapa masalah yang menyebabkan banyaknya sampah di indonesia khususnya di kota Jakarta adalah sebagai berikut.
1.       Kurangnya jumlah tempat-tempat sampah di tempat-tempat umum, pembagian tempat samapah sendiri harus dipisahkan mana yang organik dan mana tempat sampah untuk anorganik agar sampah mudah untuk diolah nantinya.
2.      Kurangnya slogan-slogan yang menjelaskan mengenai manfaat lingkungan yang bersih dan larangan untuk membuang sampah.
3.      Perilaku masyarakat karena sistem kepercayaan masyarakat kota Jakarta terhadap perilaku dalam membuang sampah. Hal itu sudah berada dalam alam bawah sadar mereka bahwa membuang sampah sembarangan bukan menjadi hal yang salah dan wajar untuk dilakukan.
4.      Pengaruh lingkungan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan perilaku membuang sampah sembarangan tidak akan pernah lepas dari masyarakat karena kebanyakan orang lebih memilih untuk melakukan imitasi atau meniru padahal hal tersebut merupakan perilaku yang buruk.
5.       Seseorang akan melakukan hal yang menurut mereka lebih mudah untuk dilakukan, seperti orang tidak akan membuang sampah sembarangan apabila banyak tersedia tempat sampah di jalan dan tempat-tempat umum.
6.      Tempat yang kotor, kumuh, dan dipenuhi banyak sampah bisa membuat orang meyakini bahwa membuang sampah sembarangan diperbolehkan di tempat tersebut. Mereka bahkan juga tanpa ragu untuk membuang sampah disana.
7.      Kurang banyaknya jumlah tempat sampah yang disediakan sehingga membuat orang jadi kesulitan untuk membuang sampah.
Ø  Dampak akibat sampah yang tidak dikelola dengan baik adalah sebagai berikut
1.      Sampah dapat menjadi sumber penyakit bagi kesehatan manusia, dan juga menjadi tempat sarang lalat, tikus dan hewan liar lainnya.
2.      Pembakaran sampah dapat berakibat terjadinya pencemaran udara yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat, dan memicu terjadinya pemansan global.
3.      Pembusukan sampah dapat menimbulkan bau yang tidak sedap dan berbahaya bagi kesehatan. Cairan yang dikeluarkan dapat meresap ketanah, dan dapat menimbulkan pencemaran sumur, air tanah, dan yang dibuang ke badan air akan mencemari sungai.
4.      Pembuangan sampah kesungai atau badan air dapat menimbulkan pendangkalan sungai, sehingga dapat memicu terjadinya banjir.
Ø  Cara menaggulanginya dari sampah :
1.      Mengurangi pemakaian bahan yang sulit diuraikan. Barang-barang yang sulit diuraikan yaitu plastik dan kaleng. Contoh kecil ketika kita berbelanja disuatu toko pasti kita akan diberi kantong plastik untuk membawa barang belanjaan kita. Akan tetapi kita bisa menggantinya dengan kantong plastik yang kita bawa dari rumah
2.      Mendaur ulang meupakan upaya mengelola barang  benda yang sudah dipakai agar bisa digunakan kembali. Barang tersebut didaur ulang akan tetapi digunakan untuk keperluan berbeda tidak sesuai dengan manfaat sebelumnya.Dalam masyarakat sampah seringkali dianggap sebagai barang yang sudah tidak berguna lagi. Akan tetapi sebenarnya sampah sangat bermanfaat jika kita dapat mendaur ulang sampah tersebut menjadi baik. Dijaman sekarang banyak sekali pengusaha sampah yang sukses karena tekun menjalani bisnis dalam pendaur ulangan sampah. Salah satu contoh dari mendaur ulang yaitu pemanfaatan plastik dan kaleng bekas menjadi bermacam barang-barang yang sangat bagus, seperti tas, mainan anak-anak, hiasan dinding, tempat pensil, dan lain sebagainya.
3.      Pemerintah perlu memberi subsidi silang kepada masyarakat hal pengadaan kantung sampah berwarna (Kuning untuk sampah anorganik, hijau untuk sampah organik dan Merah untuk sampah beracun), atau minimal 2 warna: Hijau dan kuning dan ini diatur dalam perda tentang penggunaan system ini serta sanksi yang berat bila tidak dilaksanakan, bukan malah meninggikan retribusi sampah.
4.      Pemerintah harus melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah misalnya dalam produksi pupuk kompos/organic berbasis sampah. Sistem pengelolaan sampah dengan pemberdayaan fungsi TPS. Sistem ini melibatkan pihak pemerintah, masyarakat dan swasta, dengan mendirikan instalasi pengolahan sampah kota berwawasan lingkungan.



  
DAFTAR PUSTAKA