NAMA :
SHIDIQ CATUR SAPUTRA
NPM :
36415537
KELAS :
3ID11
MATKUL :
Softskill Pengetahuan Lingkungan
PENCEMARAN
LINGKUNGAN
“BAHAYA
MEMBUANG SAMPAH TIDAK PADA TEMPATNYA “
Lingkungan merupakan
suatu sistem dimana sistem tersebut terdapat hubungan timbal balik antar
makhluk hidup. Lingkungan sendiri terdiri dari tanah, air, dan udara.
Lingkungan tidak pernah lepas dari pencemaran. Pencemaran lingkungan disekitar
kita akan terus terjadi, dan semakin lama pencemaran lingkungan tidak akan
berkurang akan tetapi akan terus bertambah.Pencemaran lingkungan terjadi
disebabkan karena ulah manusia. Aktifitas manusia setiap hari seperti membuang
sampah sembarangan. Keberadaan sampah tidak lepas dari adanya aktivitas manusia
di berbagai sektor. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses.
Masyarakat masih beranggapan bahwa sampah sebagai barang sisa yang tidak
berguna, sehingga banyak yang membuang sampah tanpa dikelola dengan baik yang
mengakibatkan timbulnya pencemaran. Sampai saat ini permasalahan sampah belum ditangani
dengan baik. Semakin bertambahnya penduduk Indonesia yang diiringi dengan pola
konsumsi masyarakat mengakibatkan bertambahnya volume sampah dan jenis sampah
yang beragam, antara lain sampah kemasan yang berbahaya dan/atau yang sulit
diurai oleh proses alam. Akibatnya, terjadi penumpukan sampah yang menimbulkan
bau yang tidak sedap, mengurangi tingkat kesuburan tanah dan menghambat
sirkulasi tanah, serta menghambat aliran air. Salah satu faktor penghambat
dalam penanganan sampah yaitu kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga
lingkungan yang bersih dan mengelola sampah. Banyak pula masyarakat yang enggan
membuangnya ke tempat sampah, tetapi justru membuangnya ke sungai atau di
pinggir jalan. Selain itu, kebiasaan membuang sampah ke drainase menyebabkan
tersumbatnya aliran air sehingga apabila hujan akan terjadi banjir, maka
diperlukan penataan ulang drainase dan menghilangkan kebiasaan membuang sampah
sembarangan.Tumpukan sampah di pinggir jalan, merupakan pemandangan yang sudah
biasa. Sampah berserakan di jalan-jalan, di kendaraan umum atau
fasilitas-fasilitas umum lainnya merupakan suatu bukti bahwa kesadaran kita
(masyarakat) tentang lingkungan yang bersih masih sangat rendah. Masyarakat
yang sadar akan kesehatanpun, atau masyarakat yang mengerti bahwa sampah
merupakan sumber pencemar dan sumber penyakit seolah tidak peduli. Setiap orang
merasa bahwa kalau hanya dirinya yang peduli, dan kalau hanya dirinya saja yang
membuang sampah pada tempatnya, tidak akan ada gunanya. Sebagian besar orang berfikiran
seperti itu, sehingga sangat jarang yang terlihat peduli. Berikut foto atau
gambar dari tidak peduli masyarakat yang membuang sampah di jalan raya dan
tumpukan gerobak yang belum diangut oleh petugas kebersihan ke tempat pembungan
akhir
foto diatas diambil didaerah jalan irigasi kayutinggi, cakung, Jak-Tim
Foto atau gambar
tersebut menunjukkan bahwa masyarakat tidak peduli membuang sampah tidak pada
tempatnya yang dibuang di jalan raya dan terdapat gerobak yang belum diangkut
oleh petugas kebersihan ke tempat pembuangan akhir, maka menimbulkan bahaya
penyakit dari sampah tersebut
Ø Berdasarkan
sifatnya Sampah di bedakan menjadi:
Sampah organik - dapat diurai (degradable) Sampah
Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran,
daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi
kompos.
Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable). Sampah
Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng,
kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah
yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik
yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas
bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
Ø Faktor-faktor
penyebabanya :
Beberapa masalah yang menyebabkan
banyaknya sampah di indonesia khususnya di kota Jakarta adalah sebagai berikut.
1.
Kurangnya jumlah tempat-tempat sampah di tempat-tempat
umum, pembagian tempat samapah sendiri harus dipisahkan mana yang organik dan
mana tempat sampah untuk anorganik agar sampah mudah untuk diolah nantinya.
2.
Kurangnya slogan-slogan yang menjelaskan
mengenai manfaat lingkungan yang bersih dan larangan untuk membuang sampah.
3.
Perilaku masyarakat karena sistem
kepercayaan masyarakat kota Jakarta terhadap perilaku dalam membuang sampah.
Hal itu sudah berada dalam alam bawah sadar mereka bahwa membuang sampah
sembarangan bukan menjadi hal yang salah dan wajar untuk dilakukan.
4.
Pengaruh lingkungan merupakan salah satu
faktor yang menyebabkan perilaku membuang sampah sembarangan tidak akan pernah
lepas dari masyarakat karena kebanyakan orang lebih memilih untuk melakukan
imitasi atau meniru padahal hal tersebut merupakan perilaku yang buruk.
5.
Seseorang akan melakukan hal yang menurut
mereka lebih mudah untuk dilakukan, seperti orang tidak akan membuang sampah
sembarangan apabila banyak tersedia tempat sampah di jalan dan tempat-tempat
umum.
6.
Tempat yang kotor, kumuh, dan dipenuhi
banyak sampah bisa membuat orang meyakini bahwa membuang sampah sembarangan
diperbolehkan di tempat tersebut. Mereka bahkan juga tanpa ragu untuk membuang
sampah disana.
7.
Kurang banyaknya jumlah tempat sampah
yang disediakan sehingga membuat orang jadi kesulitan untuk membuang sampah.
Ø Dampak
akibat sampah yang tidak dikelola dengan baik adalah sebagai berikut
1. Sampah
dapat menjadi sumber penyakit bagi kesehatan manusia, dan juga menjadi tempat
sarang lalat, tikus dan hewan liar lainnya.
2. Pembakaran
sampah dapat berakibat terjadinya pencemaran udara yang dapat mengganggu
kesehatan masyarakat, dan memicu terjadinya pemansan global.
3. Pembusukan
sampah dapat menimbulkan bau yang tidak sedap dan berbahaya bagi kesehatan.
Cairan yang dikeluarkan dapat meresap ketanah, dan dapat menimbulkan pencemaran
sumur, air tanah, dan yang dibuang ke badan air akan mencemari sungai.
4. Pembuangan
sampah kesungai atau badan air dapat menimbulkan pendangkalan sungai, sehingga
dapat memicu terjadinya banjir.
Ø Cara
menaggulanginya dari sampah :
1.
Mengurangi pemakaian bahan yang sulit
diuraikan. Barang-barang yang sulit diuraikan yaitu plastik dan kaleng. Contoh
kecil ketika kita berbelanja disuatu toko pasti kita akan diberi kantong
plastik untuk membawa barang belanjaan kita. Akan tetapi kita bisa menggantinya
dengan kantong plastik yang kita bawa dari rumah
2.
Mendaur ulang meupakan upaya mengelola
barang benda yang sudah dipakai agar
bisa digunakan kembali. Barang tersebut didaur ulang akan tetapi digunakan
untuk keperluan berbeda tidak sesuai dengan manfaat sebelumnya.Dalam masyarakat
sampah seringkali dianggap sebagai barang yang sudah tidak berguna lagi. Akan
tetapi sebenarnya sampah sangat bermanfaat jika kita dapat mendaur ulang sampah
tersebut menjadi baik. Dijaman sekarang banyak sekali pengusaha sampah yang
sukses karena tekun menjalani bisnis dalam pendaur ulangan sampah. Salah satu
contoh dari mendaur ulang yaitu pemanfaatan plastik dan kaleng bekas menjadi
bermacam barang-barang yang sangat bagus, seperti tas, mainan anak-anak, hiasan
dinding, tempat pensil, dan lain sebagainya.
3.
Pemerintah perlu memberi subsidi silang
kepada masyarakat hal pengadaan kantung sampah berwarna (Kuning untuk sampah
anorganik, hijau untuk sampah organik dan Merah untuk sampah beracun), atau
minimal 2 warna: Hijau dan kuning dan ini diatur dalam perda tentang penggunaan
system ini serta sanksi yang berat bila tidak dilaksanakan, bukan malah
meninggikan retribusi sampah.
4.
Pemerintah harus melibatkan masyarakat
dalam pengelolaan sampah misalnya dalam produksi pupuk kompos/organic berbasis
sampah. Sistem pengelolaan sampah dengan pemberdayaan fungsi TPS. Sistem ini
melibatkan pihak pemerintah, masyarakat dan swasta, dengan mendirikan instalasi
pengolahan sampah kota berwawasan lingkungan.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar