NAMA :
SHIDIQ CATUR SAPUTRA
NPM : 36415537
KELAS :
3ID11
MATKUL :
Softskill Pengetahuan Lingkungan
KONSEP
EKOLOGI DALAM PENGETAHUAN LINGKUNGAN
Ekologi menjadi ilmu pengetahuan yang dapat
memahami bagaimana alam itu terorganisasi dan berfungsi. Ekologi menurut Odum
(1971) adalah “ilmu tentang interaksi antara organisme atau sekelompok
organisme dengan lingkungannya”. Ekologi mempelajari tentang apa yang membatasi
kehidupan, bagaimana organisme menggunakan sumber daya alam seperti energi dan
mineral, dan bagaimana organisme berinteraksi. Namun demikian keduanya
mempunyai persamaan dalam sifat multi disiplinnya. Jika ekologi merupakan dari
berbagai bidang ilmu dalam biologi, kimia, dan fisika, maka Ilmu Lingkungan
merupakan amalgam dari ekologi, geologi, ekonomi, sosiologi, dan ilmu politik
(Smith, 1992). Ekologi adalah salah satu disiplin ilmu yang merupakan inti dari
ilmu lingkungan. Berdasarkan struktur dan fungsi ekosistem, maka seseorang yang
belajar ekologi harus didukung oleh pengetahuan yang komprehensip berbagai ilmu
pengetahuan yang relevan dengan kehidupan seperti: taksonomi, morfologi,
fisiologi, matematika, kimia, fisika, agama dan lain-lain. Belajar ekologi
tidak hanya mempelajari ekosistem tetapi juga otomatis mempelajari organisme
pada tingkatan organisasi yang lebih kecil seperti individu, populasi dan
komunitas. Konsep dasar yang telah ditemukan dalam studi
ekologi diterapkan dalam mempelajari ilmu lingkungan. Sehingga dapat dikatakan
bahwa ilmu lingkungan merupakan aplikasi dari ekologi untuk mengelola
lingkungan hidup (Rasidi,2014).
Menurut Zoer´aini
(2003), Seseorang yang belajar ekologi sebenarnya mempertanyakan berbagai hal
antara lain adalah:
1. Bagaimana alam bekerja
2. Bagaimana species beradaptasi dalam
habitatnya
3. Apa yang diperlukan organisme dari
habitatnya untuk melangsungkan kehidupan
4. Bagaimana organisme mencukupi kebutuhan
materi dan energi
5. Bagaimana interaksi antar species dalam
lingkungan
6. Bagaimana individu-individu dalam
species diatur dan berfungsi sebagai populasi
7. Bagaimana keindahan ekosistem tercipta
Maka ekologi dapat
dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik
antar mahluk hidup dan juga antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Manusia
sebagai mahluk hidup juga menjadi pembahasan dalam kajian ekologi. Ekologi
menjadi jembatan antara ilmu alam dengan ilmu sosial.
Ilmu ekologi merupakan
bagian yang memiliki dua jalur ilmu hayati, yaitu ekologi tumbuhan dan ekologi biologi
(hewan). Ekologi tumbuhan menaruh perhatian terhadap hubungan antar tumbuhan,
sedangkan ekologi hewan mempelajari dinamika populasi dan perilaku hewan. Studi
ekologi tumbuhan dan ekologi hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu Autekologi
dan Sinekologi. Autekologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan
timbal balik suatu jenis organisme dengan lingkungannya yang pada umumnya
bersifat eksperimental dan induktif. Sedangkan sinekologi merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari kelompok-kelompok organisme sebagai suatu kesatuan
yang lebih bersifat deskriptif, deduktif dan filosofis. Contoh studi autekologi
dapat kita lihat pada telaah ekologi tikus atau hewan hewan yang hanya terdapat
pada lingkungan tertentu saja, sedangkan contoh sinekologi adalah telah ekologi
hutan tropika humida yang ternyata isinya tidak hanya didiami oleh satu jenis
makhluk hidup (Utomo,2012).
Sinekologi dapat
dibedakan lagi, antara lain menjadi ekologi perairan tawar, ekologi daratan,
(terestrial), dan ekologi lautan. Ekologi daratan membahas aspek-aspek
mikroklimat, kimia tanah, unsur hara, daur hidrologi, dan produktivitas.
Ekologi daratan relatif “lebih sulit” dipelajari dibandingkan dengan ekologi
perairan karena ekosistem daratan memiliki faktor kendali yang sangat banyak,
seperti faktor biologis masing-masing organisme maupun faktor fisik lingkungan.
Sedangkan pada ekosistem perairan kondisi lingkungan kehidupan organisme lebih
stabil dan hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor fisik dan kimiawi (Utomo,2012).
Keseimbangan dan
kelestarian ekosistem sangat diperlukan oleh semua makhluk hidup, termasuk
manusia. Dengan ekosistem yang seimbang proses-proses kehidupan secara alamiah
akan terjaga kelangsungannya. Karena itu manusia sangat berkepentingan untuk
menjaga kelestarian dan keseimbangan ekosistem demi menjaga kelangsungan hidup
manusia dan makhluk hidup lainnya
Contoh hubungan erat
ekologi dalam lingkungan seperti Tumbuhan
di alam tidak bisa hidup mandiri. Untuk tumbuh ia membutuhkan tanah sebagai
media tumbuh, air sebagai pensuplai unsur kimia dan media reaksi serta
metabolisme tubuh, udara sebagai sumber karbon dioksida. Tumbuhan juga
membutuhkan hewan (misal serangga) sebagai organisme yang membantu penyerbukan
dan pemencaran tumbuhan, atau angin dengan fungsi yang sama untuk tumbuhan
golongan graminales. Hewan juga demikian halnya, ia membutuhkan unsur atau
komponen yang lain untuk bisa bertahan hidup. Artinya setiap organisme yang ada
di biosfer ini saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Rasidi, Suswanto and Ischak, Tb.
M (2014) Ekologi Hewan. In: Batasan dan Ruang
Lingkup Ekologi Hewan. Universitas Terbuka, Jakarta. http://repository.ut.ac.id/4433/1/BIOL4412-M1.pdf
Utomo, Suyud Warno (2012) Ekologi. In:
Sejarah, Ruang Lingkup Ekologi, dan Ekosistem. Universitas Terbuka, Jakarta, http://repository.ut.ac.id/4151/1/MMPI5101-M1.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar