Selasa, 29 Mei 2018

Pengetahuan Lingkungan Mengenai Konsep Ekologi Dalam Pengetahuan Lingkungan


NAMA            : SHIDIQ CATUR SAPUTRA
NPM               : 36415537
KELAS           : 3ID11
MATKUL       : Softskill Pengetahuan Lingkungan



KONSEP EKOLOGI DALAM PENGETAHUAN LINGKUNGAN

            Ekologi menjadi ilmu pengetahuan yang dapat memahami bagaimana alam itu terorganisasi dan berfungsi. Ekologi menurut Odum (1971) adalah “ilmu tentang interaksi antara organisme atau sekelompok organisme dengan lingkungannya”. Ekologi mempelajari tentang apa yang membatasi kehidupan, bagaimana organisme menggunakan sumber daya alam seperti energi dan mineral, dan bagaimana organisme berinteraksi. Namun demikian keduanya mempunyai persamaan dalam sifat multi disiplinnya. Jika ekologi merupakan dari berbagai bidang ilmu dalam biologi, kimia, dan fisika, maka Ilmu Lingkungan merupakan amalgam dari ekologi, geologi, ekonomi, sosiologi, dan ilmu politik (Smith, 1992). Ekologi adalah salah satu disiplin ilmu yang merupakan inti dari ilmu lingkungan. Berdasarkan struktur dan fungsi ekosistem, maka seseorang yang belajar ekologi harus didukung oleh pengetahuan yang komprehensip berbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan kehidupan seperti: taksonomi, morfologi, fisiologi, matematika, kimia, fisika, agama dan lain-lain. Belajar ekologi tidak hanya mempelajari ekosistem tetapi juga otomatis mempelajari organisme pada tingkatan organisasi yang lebih kecil seperti individu, populasi dan komunitas. Konsep dasar yang telah ditemukan dalam studi ekologi diterapkan dalam mempelajari ilmu lingkungan. Sehingga dapat dikatakan bahwa ilmu lingkungan merupakan aplikasi dari ekologi untuk mengelola lingkungan hidup (Rasidi,2014).
Menurut Zoer´aini (2003), Seseorang yang belajar ekologi sebenarnya mempertanyakan berbagai hal antara lain adalah: 
1.  Bagaimana alam bekerja
2.  Bagaimana species beradaptasi dalam habitatnya
3.  Apa yang diperlukan organisme dari habitatnya untuk melangsungkan kehidupan
4.  Bagaimana organisme mencukupi kebutuhan materi dan energi
5. Bagaimana interaksi antar species dalam lingkungan
6.  Bagaimana individu-individu dalam species diatur dan berfungsi sebagai populasi
7.  Bagaimana keindahan ekosistem tercipta
Maka ekologi dapat dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antar mahluk hidup dan juga antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Manusia sebagai mahluk hidup juga menjadi pembahasan dalam kajian ekologi. Ekologi menjadi jembatan antara ilmu alam dengan ilmu sosial.
Ilmu ekologi merupakan bagian yang memiliki dua jalur ilmu hayati, yaitu ekologi tumbuhan dan ekologi biologi (hewan). Ekologi tumbuhan menaruh perhatian terhadap hubungan antar tumbuhan, sedangkan ekologi hewan mempelajari dinamika populasi dan perilaku hewan. Studi ekologi tumbuhan dan ekologi hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu Autekologi dan Sinekologi. Autekologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik suatu jenis organisme dengan lingkungannya yang pada umumnya bersifat eksperimental dan induktif. Sedangkan sinekologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari kelompok-kelompok organisme sebagai suatu kesatuan yang lebih bersifat deskriptif, deduktif dan filosofis. Contoh studi autekologi dapat kita lihat pada telaah ekologi tikus atau hewan hewan yang hanya terdapat pada lingkungan tertentu saja, sedangkan contoh sinekologi adalah telah ekologi hutan tropika humida yang ternyata isinya tidak hanya didiami oleh satu jenis makhluk hidup (Utomo,2012).
Sinekologi dapat dibedakan lagi, antara lain menjadi ekologi perairan tawar, ekologi daratan, (terestrial), dan ekologi lautan. Ekologi daratan membahas aspek-aspek mikroklimat, kimia tanah, unsur hara, daur hidrologi, dan produktivitas. Ekologi daratan relatif “lebih sulit” dipelajari dibandingkan dengan ekologi perairan karena ekosistem daratan memiliki faktor kendali yang sangat banyak, seperti faktor biologis masing-masing organisme maupun faktor fisik lingkungan. Sedangkan pada ekosistem perairan kondisi lingkungan kehidupan organisme lebih stabil dan hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor fisik dan kimiawi (Utomo,2012).
Keseimbangan dan kelestarian ekosistem sangat diperlukan oleh semua makhluk hidup, termasuk manusia. Dengan ekosistem yang seimbang proses-proses kehidupan secara alamiah akan terjaga kelangsungannya. Karena itu manusia sangat berkepentingan untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan ekosistem demi menjaga kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya
Contoh hubungan erat ekologi  dalam lingkungan seperti Tumbuhan di alam tidak bisa hidup mandiri. Untuk tumbuh ia membutuhkan tanah sebagai media tumbuh, air sebagai pensuplai unsur kimia dan media reaksi serta metabolisme tubuh, udara sebagai sumber karbon dioksida. Tumbuhan juga membutuhkan hewan (misal serangga) sebagai organisme yang membantu penyerbukan dan pemencaran tumbuhan, atau angin dengan fungsi yang sama untuk tumbuhan golongan graminales. Hewan juga demikian halnya, ia membutuhkan unsur atau komponen yang lain untuk bisa bertahan hidup. Artinya setiap organisme yang ada di biosfer ini saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lain.



DAFTAR PUSTAKA

Rasidi, Suswanto and Ischak, Tb. M (2014) Ekologi Hewan. In: Batasan dan Ruang Lingkup Ekologi Hewan. Universitas Terbuka, Jakarta. http://repository.ut.ac.id/4433/1/BIOL4412-M1.pdf

Utomo, Suyud Warno (2012) Ekologi. In: Sejarah, Ruang Lingkup Ekologi, dan Ekosistem. Universitas Terbuka, Jakarta, http://repository.ut.ac.id/4151/1/MMPI5101-M1.pdf














Tidak ada komentar:

Posting Komentar